Demikian disampaikan Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd dalam webinar Peluncuran Modul Pembelajaran Elektronik Mempromosikan Profil Pelajar Pancasila melalui Olahraga, Jumat, 29 Oktober 2021.

“Melalui webinar ini kita akan sama-sama menggali bagaimana memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk mata pelajaran olahraga. Selain itu, paradigma pembelajaran PJOK juga dapat dimaknai untuk mempersiapkan Profil Pelajar Pancasila,” kata perempuan yang akrab disapa Nining ini.

Direktur Sekolah Dasar melanjutkan, fasilitas olahraga yang akan dimanfaatkan untuk media pembelajaran PJOK harus diperhatikan dipersiapkan dengan baik, mengikuti etika dan norma-norma pada saat menggerakkan anggota badan. Sehingga betul-betul memberikan manfaat untuk kesehatan.

“Dengan paradigma baru pembelajaran PJOK ini, yang dikemas dalam modul elektronik dan baru diluncurkan ini, kita akan menangkap esensi dari kegiatan olahraga dalam upaya mempersiapkan Profil Pelajar Pancasila,” imbuhnya.

Sri Wahyuningsih juga mengingatkan, di era digital ini peserta didik sering kali jauh lebih maju dalam memahami kemajuan teknologi digital, khususnya dalam mengakses informasi melalui internet. Oleh karena itu tenaga pendidik dan orang tua jangan sampai ketinggalan dalam memahami perkembangan teknologi. Manfaatkanlah teknologi digital untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Renata Melati Putri, S.Pd., MA., Module Content Creator sekaligus Konsultan Profesional Sport for Development menjelaskan, selama ini di Indonesia ada salah kaprah tentang pendidikan olahraga di sekolah. Guru PJOK sering dituntut untuk mencari talenta-talenta baru yang bisa dilatih menjadi atlet professional, terutama di satuan pendidikan sekolah dasar.

Peluncuran Modul Pembelajaran PJOK

“Padahal pada kenyataannya pelajaran olahraga memiliki peran untuk dimanfaatkan dalam mengembangkan kesejahteraan mental, meningkatkan interaksi sosial antar anak, dan hal itu harus dilakukan secara sengaja,” kata Renata.

Oleh karena itu, dalam modul paradigma baru PJOK atau yang disebut S4D yang baru diluncurkan tersebut, guru dituntut untuk lebih kreatif. Di beberapa negara di dunia, para guru olahraga mengajarkan anak-anak bagaimana cara bekerja sama supaya tidak gampang atau tidak mudah terpengaruh dalam konflik. Jadi generasi penerus bangsa sudah dididik sejak dini untuk tidak terlibat dalam konflik yang bisa merusak kehidupan bermasyarakat, kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dalam paradigma baru, pendidikan olahraga itu lebih banyak praktek untuk mengingatkan dan mengajak anak-anak agar selalu merefleksikan nilai-nilai luhur dalam olahraga,” imbuhnya.

Peran para guru di sekolah dasar itu, lanjut Renata, sebenarnya adalah membentuk calon generasi bangsa. Karena anak-anak sekolah dasar merupakan tunas yang akan menentukan keberlangsungan bangsa dan negara.  

“Peran guru PJOK yang disuruh untuk mencari talenta atlet memang tidak salah. Tapi itu bukan tugas utama. Kalau itu dijadikan tugas yang paling penting, rasanya terlalu mengecilkan peranan guru olahraga. Jadi semoga dengan pengetahuan dari modul yang akan diluncurkan terkait paradigm PJOK ini, mindset para guru semakin terbuka,” katanya.

Model Content creator lainnya, Dr. Sri Winarni, M.Pd., dari Universitas Negeri Yogyakarta mengatakan, olahraga dan permainan itu bisa menjadi jalan untuk mempromosikan program Pelajar Pelajar Pancasila. Karena olahraga akan memberikan pengalaman-pengalaman yang bermakna.

Peluncuran Modul Pembelajaran PJOK

“Aktivitas di dalam olahraga atau bermain itu penuh dengan pengalaman-pengalaman yang bermakna. Nah di sinilah modul baru yang kita buat menjadi ajang atau media untuk menumbuhkan nilai-nilai baik yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila,” jelasnya.

Modul yang kita sebut S4D ini punya manfaat atau tujuan yang begitu baik. Dimana melalui modul tersebut akan menampilkan keterampilan hidup. Selain itu, dalam modul S4D ini terdapat empat kompetensi yang akan dikembangkan melalui berbagai aktivitas. Ada kompetensi diri, kompetensi sosial, kompetensi metodologi dan kompetensi terkait dengan gerak.

Kompetensi yang terdapat dalam modul ini sangat berkaitan erat dengan Profil Pelajar Pancasila. Dalam modul S4D terdapat tiga tahapan untuk melaksanakan aktivitas. Pertama adalah persiapan, yang kedua pelaksanaan dan yang ketiga adalah pasca pelaksanaan.

“Tiga tahap ini merupakan strategi besarnya tetapi kita juga berpikir nanti di pelaksanaan akan mengintegrasikan nilai-nilai pengetahuan. Kemudian dalam strategi persiapan kita wajib mengidentifikasi kompetensi dan nilai-nilai baik, atau nilai-nilai yang akan kita tanamkan pada siswa sesuai Profile Pelajar Pancasila,” jelas Sri Winarni.

Sementra itu, Muchamad Arif Al Ardha, S.Pd., M.Ed., Ph.D. (c), Modul Pembuat Konten Universitas Negeri Surabaya menambahkan, secara umum tujuan Profil Pelajar Pancasila bisa diajarkan melalui pendidikan jasmani. Modul S4D ini akan membantu para guru PJOk untuk lebih kreatif dalam memberikan pelajaran PJOK dan menumbuhkan nilai-nilai Profile Pelajar Pancasila.

Peluncuran Modul Pembelajaran PJOK

Pertama, melalui modul ini para tenaga pendidik bisa mendapatkan inspirasi, pengetahuan dan bisa mengembangkan kemampuan. Kemudian yang kedua di dalam modul ini sudah disediakan beberapa materi yang dikemas dengan menarik, seperti video animasi agar mudah dipahami oleh peserta didik.

“Jadi ketika guru masuk ke dalam LMS modul ini, nanti sudah ditentukan kira-kira apa saja topik yang akan dikerjakan. Setelah itu mereka akan berkesempatan untuk mengerjakan kerja prakteknya atau simulasi kerja praktek. Dan ini menjadi salah satu media guru untuk mengembangkan di sekolahnya atau sesuai dengan karakter siswanya,” tutur Arif.

Yang ketiga, dalam modul ini terdapat identifikasi terkait dengan materi ajar yang bisa digunakan atau diajarkan. Ada tiga materi ajar yang dapat dipilih sesuai dengan KD PJOK. Seperti ada aktivitas senam, permainan bola besar, ada juga permainan sederhana atau permainan tradisional.

“Nah, guru bisa menjadikan ini sebagai pedoman atau mengembangkan materi KD yang baik. Di modul ada beberapa contoh variasi gerakan, improvisasi yang bisa dijadikan inspirasi untuk menjadikan pembelajaran PJOK di sekolah dasar ini menjadi lebih menarik,” katanya.

Modul ini diluncurkan sebagai contoh dan inspirasi materi olahraga dan permainan khususnya untuk sekolah dasar. Akan tetapi masyarakat umum pun dapat menjadikan modul tersebut sebagai panduan pembelajaran olahraga bagi anak-anaknya di rumah. Dalam modul ini tidak hanya disediakan materi yang berkaitan dengan KD PJOK, namun juga terdapat inspirasi materi permainan tradisional yang sudah dimodifikasi.

Melalui webinar ini diharapkan kepada guru dan  orang tua yang selalu mendampingi putra-putrinya belajar di luar aktivitas sekolah untuk selalu mengupdate kreativitas dalam pembelajaran PJOK. Jadikan rumah dan sekolah tempat yang nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak agar dengan mudah dapat mentransformasikan dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar.